Bismillah. Alhamdulillah. Blogger Tune-Up kembali bisa menulis walau masih kaku setelah hampir satu bulan lamanya tidak menulis. Artikel kali ini merupakan lanjutan penjelasan dari artikel sebelumnya tentang Open Graph Metadata Untuk Blogger, namun lebih spesifik membahas tentang Twitter Cards. Twitter Cards adalah fasilitas yang diberikan oleh jejaring sosial Twitter untuk para blogger agar konten yang dibagikan melalui jejaring Twitter lebih menarik dan mudah dipahami oleh pengikut kita. Mereka para pengikut (follower) jejaring Twitter yang kita kelola akan lebih mudah untuk memahami dengan cepat mengenai materi utama dari artikel yang kita bagikan dari blog kita, karena sisipan konten artikel yang tampil pada Twitter berisi informasi tentang judul artikel, ringkasan (meta description) artikel, gambar thumbnail, info penulis (nama dan alamat Twitter), info blog (favicon, nama blog dan alamat Twitter) serta beberapa informasi penting lainnya.
Deskripsi
Twitter Cards atau Kartu Twitter memungkinkan kita untuk melampirkan berbagai informasi media untuk pengguna Twitter (Tweets) yang memiliki pranala ke konten blog yang kita kelola. Kita hanya cukup menambahkan beberapa baris kode HTML (metadata) kedalam halaman web yang kita kelola maka dengan otomatis pengguna yang membagikan link konten blog kita pada tweet mereka akan memiliki "kartu" informasi yang akan terlihat pada semua pengikutnya. Namun fasilitas ini belum 100% untuk semua pengguna. Twitter pada blognya yang ditulis (update) pada hari Rabu, 12-09-2012 (13:56) menjelaskan bahwa mereka masih dalam proses secara bertahap untuk menggelar teknologi tersebut hingga 100% bisa digunakan untuk semua pengguna. Ini berarti untuk sementara waktu, tidak semua pengguna akan memperoleh fasilitas ini.
Sebagai pengembang, Twitter Card (Kartu Twitter) berguna untuk:
Memberi Anda kendali tentang bagaimana konten Anda ditampilkan pada Tweet
Mengarahkan lalu lintas ke situs Anda
Meningkatkan jumlah orang yang mengikuti akun Twitter Anda melalui atribusi konten
Integrasi Metadata Twitter Cards
Pada artikel Open Graph Metadata Untuk Blogger sebenarnya sudah dibahas lengkap. Silahkan mengikuti tata cara pemasangan metada seperti yang dijelaskan pada artikel tersebut.
Langkah 1 Login ke Blogger Langkah 2 Masuk ke "Dasbor - Template - Edit HTML - Lanjutkan" Langkah 3 Pastikan kode dibawah ini tersedia:
Perhatian! Kode metadata Twitter Cards diatas hanya sepenggal, wajib metadata tersebut lengkap dengan metadata open graph Langkah 4 Simpan template jika yakin kode tersebut tersedia
Pemeriksaan Metadata Twitter Cards
Setelah yakin bahwa metadata Twitter Cards terpasang dengan baik pada template, lakukan pemeriksaan dengan langkah sebagai berikut:
Langkah 1 Buka halaman Preview your Twitter Card Langkah 2 Masukan alamat artikel yang akan diperiksa pada kotak "Media URL"
Langkah 3 Klik tombol "Preview Card" dan tunggu hingga kartu twitter ditampilkan seperti dibawah ini:
Langkah 4 Berarti integrasi metadata Twitter Cards berhasil...
Berpartisipasi pada Twitter Cards
Agar Kartu Twitter dapat ditampilkan dengan baik maka sebaiknya anda berpartisipasi dalam pengembangan Twitter Cards dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Baca dokumentasi dan cara menambahkan markup yang tepat untuk Blog Anda.
Uji markup Anda dengan alat pratinjau yang disediakan (Lolos Pemeriksaan Metadata Twitter Cards). Kiriman Anda akan ditolak secara otomatis jika Anda memiliki markup tidak lengkap atau cacat.
Setelah markup diimplementasikan, mengisi formulir dan menyertakan link ke halaman yang berisi perwakilan markup.
Hal yang harus diperhatikan dalam pengisian formulir:
Pada bagian "Twitter Username" isi dengan nama akun twitter anda.
Pada bagian "Twitter Username associated with that domain" isi dengan nama akun twitter yang khusus dibuat untuk pengikut blog anda.
Yang diberi tanda bintang merah adalah bagian yang tidak boleh dikosongkan, namun sebaiknya semua bagian diisi dengan baik.
Setelah formulir diisi dengan baik, tunggu beberapa saat (bisa satu minggu hingga satu bulan) email konfirmasi dari tim Kartu Twitter.
Twitter Cards Pengguna Non Blog*Spot
Ma'af sekali, Blogger Tune-Up tidak akan membahas bagaimana mengintegrasikan Twitter Cards untuk platform blog selain Blog*Spot. Bagi para pengguna CMS non Blog*Spot seperti Wordpress, Drupal dan lain sebagainya terutama yang berbasis PHP silahkan merujuk pada artikel Niall Kennedy berjudul "Twitter Cards PHP" yang ditulis lengkap beserta source code-nya pada GitHub.
Kesimpulan
Dibawah ini adalah screenshoot blog yang sudah terintegrasi Twitter Card dan yang belum dipasang Twitter Card pada saat di-tweet.
Selamat mencoba dan semoga berhasil. Happy Blogging :)
Bismillah. Alhamdulillah. Walau menggunakan Netbook tapi Blogger Tune-Up masih bisa menulis artikel-artikel tentang blog walau bersifat sederhana, setelah beberapa minggu yang lalu, Laptop kesayangan penulis mengalami kerusakan total dan tak bisa lagi diperbaiki (100% mati). Bahkan beberapa proyek yang masih dalam tahap pengembangan, ikut menghilang. Namun bukan berarti ngeblog berhenti total, karena berbagai cara dilakukan agar kegiatan ngeblog tetap aktif dengan konsekwensi frekuensi penerbitan artikel menjadi sangat lambat dan beberapa percobaan yang bersifat online juga menjadi tersendat.
Deskripsi
Artikel kali ini masih membahas tentang Rich Snippets yaitu penambahan sisipan konten tentang kepemilikan blog pada hasil pencarian search engine, atau pihak Google menyebutnya dengan Authorship. Ketika kita melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu pada mesin pencari, kadang kita menemukan beberapa deret situs pada hasil pencarian yang mampu menampilkan photo profile, nama penulis dan jumlah teman dalam lingkaran (circle) Google Plus. Hal ini sangat membantu keakuratan blog yang kita tuju, karena sisipan ini sangat membantu kita dalam pencarian. Authorship atau kepemilikan blog memiliki nilai tambah pada hasil pencarian karena para pengunjung biasanya jika sudah mengenal seseorang dengan baik maka tanpa pikir panjang mereka percaya dengan artikel yang disusun oleh penulis tersebut. Misal kita mencari suatu artikel dengan kata kunci "New 30 day challenge" dan hasil pencarian Google menampilkan sederet hasil pencarian seperti dibawah ini:
Dari sederet artikel tersebut anggaplah kita mengenal salah satu penulisnya dengan baik. Misal; Matt Cutts. Maka saya tidak akan lagi mengklik situs lain dalam sederetan hasil pencarian tersebut, karena saya tahu betul bagaimana seorang Matt Cutts menuliskan artikel. Paham betul loyalitas Matt Cutts pada dunia internet dan lain sebagainya. Sisipan kaya atau Rich Snippet ini tentunya memberikan nilai tambah atas kualitas sebuah blog. Atau justru sebaliknya; Kita paham betul karakter seorang penulis artikel yang hobi-nya copy paste atau hanya menulis ulang artikel orang lain, maka kita enggan untuk mengklik link tersebut. Rinch Snippet Authorship walau hanya terdiri dari beberapa baris informasi, namun memiliki manfaat hebat untuk memberikan nilai lebih pada suatu blog.
Konsep Authorship
Google telah memberikan referensi cukup jelas mengenai Authorship, anda bisa menemukan artikel-artikel yang berhubungan dengan Authorship pada bagian akhir artikel ini (Pranala Luar). Bagaimana konsep Authorship tersebut? Perhatikan gambar dibawah ini:
Konsep Authorship ini menggunakan Rich Snippet dengan standar Microformats, yaitu menggunakan tag rel (relationship) dalam implementasinya. Mesin pencari Google akan mengumpulkan informasi dari halaman blog dan kemudian menguraikannya untuk memeriksa link-link eksternal yang secara sengaja dikaitkan dengan halaman lain diluar blog tersebut. Dalam kasus authorsip, mesin pencari Google hanya mengenali relationship dengan Google Plus untuk Rich Snippets hasil pencarian. Ketika mesin pencari melakukan crawler (merayapi) halaman-halaman blog, robots spider akan mencari link-link yang memiliki hubungan (relation) dengan halaman-halaman terkait terutama halaman Google Plus. Suatu halaman eksternal yang dikaitkan secara sengaja (dalam kasus ini Google Plus) dengan halaman blog akan dirayapi ulang untuk melihat keterkaitannya dengan blog yang sebelumnya telah dirayapi.
Memahami Tag Rel
Dari konsep diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa robots spider mesin pencari pada mulanya melakukan crawling (perayapan) pada halaman blog, kemudian robots ini menemukan suatu link yang dikaitkan keluar yaitu link yang disisipi tag rel="auhor". Misal seperti contoh dibawah ini:
Maka kemudian robot spider akan melakukan perayapan terhadap halaman yang dituju (dalam contoh; https://plus.google.com/12345) hingga ditemukan suatu link pada halaman tersebut yang memiliki keterkaitan yaitu link yang memiliki tag rel="me". Misal seperti contoh dibawah ini:
Dari penjelasan diatas berarti ada ketentuan yang harus dipenuhi jika kita ingin Rich Snippets Authorship mampu menampilkan; Photo Profile, Nama Penulis dan Jumlah teman dalam lingkaran (circle) pada deret halaman hasil pencarian Google, yaitu:
Halaman blog harus memiliki link tautan menuju halaman Google Plus dengan menyisipkan tag rel="author" pada link tautan tersebut
Halaman Google Plus harus memiliki link tautan menuju halaman blog dengan menyisipkan tag rel="me" pada link tautan tersebut
Halaman blog dan halaman Google Plus harus melewati proses otentikasi dengan alamat email yang valid untuk mencegah klaim kepemilikan oleh pihak lain.
Jika tiga ketentuan tersebut dipenuhi, dalam beberapa hari Rich Snippet Authorship akan ditampilkan pada halaman hasil pencarian. Lalu bagaimana proses integrasinya?
Integrasi Tag rel="author" pada Blog
Untuk menyisipkan link tautan eksternal yang menuju ke halaman Google Plus, ikuti langkah dibawah ini:
Langkah 1 Login ke Blogger Langkah 2 Masuk ke "Dasbor - Template - Edit HTML - Lanjutkan" Langkah 3 Cari kode dibawah ini:
<head> ... </head>
Langkah 4 Sisipkan (copy paste) kode dibawah ini diantara tag/kode pada langkah 3:
Ganti ID_Profile dengan ID Profile Google Plus anda (klik disini) yang bisa dilihat pada address bar, seperti contoh dibawah ini:
Langkah 5 Simpan template
Integrasi Tag rel="me" pada Google Plus
Langkah 1 Buka halaman Profile Google+ Anda Langkah 2 Klik tombol "Edit Profile" atau klik link ini Langkah 3 Pilih bagian "Contibute to" atau "Kontributor pada", kemudian isi dengan Link URL Blog
Langkah 6 Klik tombol "Done Editing" Keterangan: Tag rel="me" secara otomatis ditambahkan tanpa harus dimasukan secara manual. Ketika kita menambahkan suatu link pada bagian "Contribute to" maka didalamnya sudah mengandung tag rel="me".
Verifikasi Email Author
Setelah proses integrasi tag rel pada link tautan Blog dan Google Plus, lakukan proses otentikasi authorship seperti langkah dibawah ini:
Masukan alamat email valid sesuai dengan email yang digunakan untuk login pada Blog, GMail, dan Google Plus
Langkah 3 Klik tombol "Signup for Authorship" Langkah 4
Tunggu proses verifikasi, kemudian buka profile Google Plus anda. Pada bagian "Work email" harus ada tanpa cheklist yang berarti bahwa author telah terverifikasi.
Pemeriksaan Rich Snippets Authorship
Setelah tiga ketentuan diatas selesai dilakukan maka lakukan pengecekan, bahwa Rich Snippets Authorship telah berhasil. Ikuti langkah dibawah ini:
Langkah 1 Buka halaman Rich Snippets Testing Tools Langkah 2 Masukan (copy paste) URL halaman blog anda pada kotak yang tersedia Langkah 3 Klik tombol "Preview" dan tunggu proses... Langkah 4 Perhatikan preview yang dihasilkan oleh Rinch Snippet Webmaster Tools seperti contoh dibawah ini:
Hal yang harus diperhatikan adalah:
Photo Profile yang tampil sama dengan yang digunakan pada profile Google Plus yang disertai nama author
Verified: Authorship markup is verified for this page. Yang berarti bahwa author telah terverifikasi dengan baik
Langkah 5
Sabar menunggu, hingga mesin pencari Google melakukan Re-Index pada halaman blog anda atau lakukan proses Re-Index blog melalui Google Web Master Tools milik anda. Dalam beberapa hari atau minggu maka Rich Snippets Author ditampilkan pada hasil pencarian mesin pencari.
Kesimpulan
Para webmaster menyebutkan "embrace authorsip" atau rangkul dan klaim kepemilikan blog dengan mengikuti ketentuan dari pemilik mesin pencari, karena sampai hari ini Google adalah penguasa mesin pencari. Dan lagi pula, ketentuan diatas sesuai dengan standar Rich Snippets yang disepakati bersama, yaitu standar microformats sehingga ada kemungkinan mesin pencari lain akan mengikuti metode yang sama. Matt Cutts bercanda pada videonya "sampai hari ini, saya tidak tahu apakah ada mesin pencari lain?". Lalu apakah artikel ini termasuk teknik SEO? Lagi-lagi Blogger Tune Up menegaskan, bahwa kami menulis artikel ini bukan bertujuan untuk SEO, kami hanya menulis artikel sesuai dengan ketentuan semantic web sebagai cara pendekatan pada mesin pencari. Mengenai "apakah berpengaruh pada rangking pencarian?" Blogger Tune Up tidak menjamin dan tidak tahu. Tanpa SEO adalah SEO sebenarnya yang murni tanpa intimidasi. Sampai ketemu dipembahasan berikutnya. Happy Blogging :)
Bismillah. Alhamdulillah. Bagian ini sering terlupakan atau bahkan tidak mendapat perhatian dari para pengguna Blogger. Mereka seakan menganggap meta description sebagai sebuah hal yang biasa saja tanpa pengaruh yang besar. Meta description adalah bagian vital blog yang berisi informasi tentang blog dan artikel-artikel yang ditulis. Meta description tidak akan ditampilkan oleh browser namun diperlukan oleh machine-readable metadata untuk mengurai isi situs. Tanpa meta description maka blog akan sangat sulit dirayapi oleh mesin pencari. Pada bahasan sebelumnya tentang Metadata Open Graph sudah banyak diulas tentang keberadaan dan posisi meta description bagi mesin pencari dan situs lain. Salah satunya bahwa, situs lain akan menampilkan situs blog kita pada situs mereka dengan mengambil informasinya dari meta description.
Deskripsi
Sesuai dengan perubahan kebijakan mesin pencari dalam merayapi suatu situs, maka blogger menyediakan fasilitas meta description agar para pengguna blogger tidak tersisihkan dimata mesin pencari. Bahkan fasilitas ini dikeluarkan ketika Google belum mengeluarkan kebijakan penghapusan meta keyword dari index mesin pencarinya. Matt Cutts sebagai seorang senior engineer di mesin pencari Google menyebutkan bahwa "kami mengabaikan dan tidak lagi menggunakan meta keyword untuk mengindex suatu situs namun kami menggunakan meta description untuk merayapi suatu situs" hal ini menjadi penegasan bahwa mereka (mesin pencari) tidak perlu dan tidak menganggap keberadaan meta keyword namun mereka sangat memperhatikan meta description. Dalam video yang diunggah pada Youtube, Matt Cutts menyebutkan "jangan habiskan waktu anda untuk mengumpulkan berbagai keyword karena kami telah mengabaikan meta keyword, sekarang konsentrasi-lah untuk membuat meta description yang menarik bagi pengunjung".
Perhatikan screenshoot dibawah ini:
Facebook dan Goole Plus menampilkan meta description Blogger Tune-Up. Apa yang ditampilkan pada Facebook dan Google Plus bukanlah paragraph awal atau isi artikel namun itu adalah meta description. Meta description berisi informasi yang unik pada setiap halaman artikel. Ini berarti meta description bersifat dinamis dan berbeda disetiap halaman artikel. Seorang Blogger harus menuliskan meta description pada masing-masing artikel.
Mengaktifkan Meta Description
Jika anda menggunakan template bawaan blogger sudah tentu meta description terintegrasi didalamnya, namun tidak demikian bagi para pengguna custom template. Meta description biasanya harus dimasukan secara manual atau mungkin sebenarnya sudah tersedia namun terkadang tidak tahu maksudnya. Mari kita aktifkan meta description.
Langkah 1 Login ke Blogger Langkah 2 Masuk ke "Setelan - Preferensi Penelusuran - Tag Meta"
Langkah 3 Klik "Edit" pilih "Ya" pada "Aktifkan deskripsi penelusuran?"
Langkah 4
Isi meta description dengan karakter maksimum 150 karakter. Setelah di isi klik tombol "Simpan perubahan"
Keterangan: Meta description ini akan digunakan hanya pada halaman utama (halaman index atau halaman beranda) sedangkan untuk masing-masing artikel, kita harus menuliskannya lagi.
Memeriksa Ketersediaan Meta Description
Untuk meyakinkan bahwa meta description telah terintegrasi pada blog kita, lakukan pemeriksaan pada dua lokasi berikut, yaitu:
Pada Editor Entri Langkah 1 Buat sebuah artikel Langkah 2 Perhatikan pada sidebar editor, harus sudah bertambah satu widget "Deskripsi Penelusuran"
Langkah 3
Klik "Deskripsi Penelusuran" dan masukan deskripsi artikel pada kotak dibawahnya, setelah itu klik tombol "Selesai"
Keterangan: Deskripsi Penelusuran ini akan menggantikan deskripsi global, dan deskripsi ini akan digunakan mesin pencari untuk mengurai isi artikel anda. Meta Description ibarat ringkasan dari artikel yang anda tulis, makanya, buatlah deskripsi yang menarik. Deskripsi artikel tidak akan ditampilkan pada browser namun akan diambil oleh mesin pencari (machine-readable metadata) dan situs lain (misal Facebook dan Google Plus).
Pada Template Langkah 1 Masuk ke "Template - Edit HTML - Lanjutkan" Langkah 2 Scroll hingga di temukan kode dibawah ini:
Keterangan: Mengenai conditional tag silahkan baca disini Langkah 6 Simpan template
Memeriksa Meta Description
Setelah meta description diaktifkan, dan artikel yang disertai meta descriptioan diterbitkan maka lakukan pengecekan untuk memastikan bahwa meta description sudah aktif pada blog anda. Lakukan langkah berikut:
Langkah 1 Lihat artikel yang sudah disertai meta description Langkah 2
Gunakan kombinasi tombol keyboard CTRL + U (pengguna Firefox dan Chrome) atau klik kanan pada area artikel dan pilih "View source" (pengguna Safari) untuk melihat source code blog anda, dan perhatikan meta deskripsi yang baru saja anda buat. Atau gunakan kata kunci "name='description'" menggunakan pencarian browser. Jika sudah tampil seperti apa yang anda tuliskan pada artikel berarti meta description pada blog anda sudah aktif, lakukan share pada Facebook atau Google Plus, maka yang akan ditampilkan adalah meta description, bukan penggalan artikel.
Video Penggunaan Meta Description
Dibawah ini adalah video yang dijelaskan oleh Matt Cutts tentang penggunaan meta description dan pengabaian meta keyword.
Kesimpulan
Penambahan meta description berarti menambah daftar pekerjaan anda, karena artikel-artikel sebelumnya mungkin tidak disertai meta description. Ini berarti sekarang anda harus memasukannya satu persatu. Huh!!! Sangat melelahkan, bayangkan jika artikel sudah mencapai 500 halaman? Namun itulah sebuah konsekwensi dari sebuah kebijakan. Google memiliki kebijakan maka blogger mau tidak mau harus mengikuti, kecuali jika kita tidak peduli dengan semua perubahan itu.
Apakah meta description adalah salah satu teknik SEO? Ma'af saya bukan ahli SEO dan tidak tahu tentang SEO. Blogger Tune-Up hanya menuliskan artikel sesuai dengan standar yang belaku dan tidak dimaksudkan untuk bermain SEO. Semantic Web adalah pendekatan situs terhadap mesin pencari, dan meta description adalah bagian dari semantic web. Jadi, SEO atau bukan tidaklah menjadi tujuan, tetap menulis untuk konsumsi manusia itu lebih baik dari pada menulis untuk konsumsi mesin.
Bismillah. Alhamdulillah. Berawal dari rasa penasaran dengan perkembangan standar bahasa HTML dan tingkah laku mesin pencari, juga rasa penasaran dengan gencarnya para Blogger membahas "cara menampilkan bintang pada hasil penelusuran Google" yang secara garis besar para Blogger baik lokal maupun global hanya membahas cara-caranya saja tanpa detail maksud dan tujuan hingga memperoleh bintang pada hasil penelusuran. Muncul berbagai pertanyaan dalam benak saya secara pribadi. Untuk apakah jika kita memperoleh bintang? Berpengaruhkan hal tersebut terhadap blog kita dihadapan mesin pencari? dan lain sebagainya. Hingga terjadilah pertemuan dengan istilah Rich Snippet yang sedang hangat dibahas, terutama Google yang gencar memperkenalkan Rich Snippet pada para webmaster. Masih hangat beberapa saat yang lalu, Blogger Tune-Up membahas tentang metadata dengan standar Open Graph, sekarang akan dibahas yang mirip-mirip namanya tetapi berbeda fungsinya yaitu microdata dan microformat. Apa perbedaan microdata dan microformat? Dan apa hubungannya dengan Rich Snippet? Atau justru masih bertanya, apa Rich Snippet? Mari sama-sama menyimak artikel ini.
Apa dan Untuk Apa Rich Snippet?
Jika diterjemahkan perkata mungkin akan menghasilkan persepsi yang berbeda. Rich Snippet dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan Sisipan Kaya. Sesuai dengan namanya maka Rich Snippet digunakan untuk memperjelas atau memberikan deskripsi tambahan dari suatu situs agar pengunjung dengan mudah menemukan target yang dicarinya. Silahkan anda perhatikan mesin pencari dalam menampilkan suatu kata kunci, semakin sedikit situs spam yang menggunakan black hat SEO ter-index pada mesin pencari hal ini salah satunya dipengaruhi oleh Rich Snippet. Jika suatu situs menambahkan Rich Snippet sama persis seperti situs resminya maka situs tersebut dianggap sebagai situs sampah. Sisipan Kaya berfungsi untuk menambahkan atau melengkapi informasi yang penting untuk diketahui oleh pengguna internet. Misal; Kita akan mencari suatu aplikasi dengan nama "Tune Up Utilities" namun lupa nama lengkap aplikasi tersebut, yang kita ingat hanya kata "Tune Up". Ketika kita mencari aplikasi tersebut dengan kata kunci "Tune Up" pada mesin pencari maka akan disuguhkan sederet situs yang beragam, beberapa kemungkinan yang bisa saja muncul pada mesin pencari adalah sebagai berikut:
Tune-Up yang berhubungan dengan blog ini
Tune-Up yang berhubungan dengan mesin
Tune-Up yang berhubungan dengan aplikasi
Perhatikan screenshoot hasil pencarian dengan kata kunci "Tune Up" dibawah ini:
Situs mana yang akan diklik? Dapat dipastikan pengguna internet akan meng-klik "Tune Up Utilities 2012 - CNET Download.com" sesuai tujuannya untuk memperoleh informasi lengkap tentang aplikasi tersebut. Nomor 1 itulah yang kemudian dikenal dengan Rich Snippet yang berisi informasi sisipan tentang:
Rating
Penulis Ulasan
Harga
Sistem Operasi
Kategori Aplikasi
Dan kecil kemungkinan pengguna nyasar ke situs "Blogger Tune Up". Disinilah fungsi Rich Snippet yang membuat mesin pencari lebih mudah untuk digunakan oleh pengguna yang awam sekalipun. Index mesin pencari pun semakin mendekati sasaran yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna internet. Rich Snippet akan memberikan informasi yang sangat berguna bagi pengguna.
Sedangkan Nomor 2 pada gambar biasanya diambil dari meta description.
Manusia Pertama, Mesin Kedua
Human First, Machines Second adalah kalimat yang selalu ditekankan oleh para webmaster. Intinya, ketika kita membuat sebuah situs maka hal yang pertama harus diperhatikan adalah para pengunjung baik itu dari sisi usability dan accessibility. Sedangkan mesin adalah prioritas kedua dalam membangun sebuah situs. Tim Berners - Lee menyebutkan:
... berbagai informasi penting dalam desain web digunakan untuk konsumsi manusia, dan ... stuktur data tidak ditujukan untuk robot web browsing. ... Semantic Web disusun dalam membantu pendekatan bahasa untuk mengekspresikan informasi kedalam sebuah mesin pemrosesan formulir.
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya desain web itu mengutamakan manusia namun ketika kita menyusun web dengan aturan semantic berarti kita juga melakukan pendekatan pada mesin. Semantic berada diantara web desainer dan mesin yang digunakan sebagai media untuk saling berkomunikasi dan Rich Snippet harus disusun sesuai dengan Semantic Web.
Kenapa Harus Menambahkan Rich Snippet?
Kebanyakan para webmaster sangat familiar dengan tag HTML dalam menyusun halam web. Dan biasanya tag HTML ditulis untuk memberitahu browser bagaimana menampilkan informasi yang ada didalam tag. Sebagai contoh; <h1>Tune Up</h1>. Tag ini berarti memberitahu browser untuk menampilkan string teks "Tune Up" dalam format heading 1 (Judul 1). Namun, tag HTML ini tidak memberikan informasi apa-apa tentang arti string teks tersebut. Apakah string teks "Tune Up" tersebut merupakan sebuah aplikasi, sebuah blog, atau tentang mesin? Sehingga hal ini menjadi sangat sulit bagi mesin pencari untuk menampilkan informasi yang relevan kepada pengguna internet. Dimulai dari permasalah inilah kemudian mesin pencari (Google, Yahoo!, Microsoft dan Yandex) memperkenalkan Rich Snippet agar hasil pencarian mereka menjadi lebih relevan sesuai dengan apa yang dicari pengguna internet.
Seperti dijelaskan diatas bahwa untuk menyusun Rich Snippet, kita harus mengikuti aturan main semantic agar web yang kita susun mampu dengan mudah dibaca oleh mesin pencari. Dalam menyusun Rich Snippet para webmaster menyarankan dua format yaitu microdata dan microformat. Format microdata dan microformat sebenarnya merupakan pengembangan dari bahasa mark up, sehingga dalam penggunaannya pun terintegrasi didalam tag-tag HTML yang sudah ada. Namun tidak menutup kemungkinan untuk menyusun Rich Snippet didalam tag HTML secara terpisah.
Apa Microformat dan Microdata?
Microdata hampir sama dengan microformat, karena keduanya merupakan perkembangan bahasa markup yang masih termasuk kedalam machine-readable metadata (mesin pembaca metadata) untuk menguraikan konten web. Tag HTML, Microdata dan Microformat adalah bahasa markup unik yang saling melengkapi satu sama lain dan ketiganya sangat membantu mesin pencari dalam merayapi halaman-halaman web. Diantara ketiganya, microdata merupakan perkembangan bahasa markup terbaru yang keberadaannya memberikan persaingan selaras terhadap microformat yang menggunakan standar RDFa. Dalam penggunaannya, sebenarnya para webmaster bebas untuk menentukan format markup-nya, boleh menggunakan microformat saja, microdata saja atau menggunakan keduanya. Namun webmaster terutama Google menyarankan penggunaan kedua format tersebut.
Microformat didesain untuk berbagai jenis konten web secara umum. Mereka terintegrasi didalam markup dan atribut yang sebenarnya mudah untuk dipahami dan digunakan. Dan mereka sangatlah sederhana karena menggunakan kosakata pre-defined, misal; fn, author, rel, vcard, updated, dan sebagainya. Microformat menggunakan format standar yang didefinisikan oleh microformat.org.
Perhatikan nilai dari atribut class (vcard, fn, url, title, adr, locality, region, postal-code). Dari contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa microformat bisa diintegrasikan didalam atribut class, dan dapat digunakan bersama dengan CSS. (Insya Allah artikel berikutnya akan membahas tentang Microformat secara detail)
Microdata adalah bagian dari spesifikasi HTML5. Namun juga tergantung pada perubahan kosakata dan atribut baru dalam penerapan metadata. Dan itu tidak dibatasi untuk setiap jenis tertentu dari konten web, untuk dapat menjelaskan konten unik yang tidak mampu ditangani oleh Microformat. Selanjutnya, microdata dapat menggunakan notasi DOM, yang dapat membuat parsing metadata lebih mudah.
Ada dua standar kosakata microdata yang digunakan saat ini yaitu kosakata dari data-vocabulary.org dan kosakata dari schema.org. Namun dari keduanya, beberapa webmaster terutama Google menyarankan penggunaan kosakata dari schema.org, dengan alasan kosakata schema.org lebih banyak dan lebih fleksibel dari pada kosakata data-vocabulary. Walau contoh yang diberikan oleh Google masih menggunakan data-vocabulary namun disarankan pada webmaster untuk menggunakan Schema yang lebih banyak kosakatanya dan kemungkinan kedepannya, data-vocabulary tidak lagi digunakan.
Nah, sekarang kita bisa membedakan, mana syntaks microformat dan mana syntaks microdata. Keduanya jelas memiliki perbedaan syntaks, microdata menggunakan itemscope untuk sinkronisasi dengan kosakata dan itemtype untuk deklarasi spesifik kosakata yang akan digunakan. Sedangkan itemprop adalah deklarasi masing-masing item yang harus sesuai dengan jenis kosakata (itemtype) yang digunakan.
Misal contoh diatas jika saya baca sebagai mesin; Tujuannya adalah memperkenalkan siapa Hendriono, maka syntaks wajibnya adalah itemscope. Kemudian menentukan jenis kosakata yang akan digunakan dalam memperkenalkan diri, maka syntaks itemtype spesifik mengarah pada perpustakaan http://schema.org/Person. Sedangkan itemprop adalah deklarasi masing-masing item; name, title dan address. Disana ada lagi penambahan kosakata lain yaitu http://schema.org/Address karena alamat memiliki begitu banyak item lainnya (dalam contoh; locality, region, postal-code). Apakah susunannya harus selalu seperti itu? Tidak...
Contoh diatas hanya menggunakan logika sederhana;
Siapa namanya? Hendriono
Apa hobinya? Web Desain
Dimana alamatnya? (Nah, pada pertanyaan ini, kita akan membutuhkan banyak sekali item jawaban, misal; Kabupaten, Propinsi, Kode POS, Nomor Telephone dan lain sebagainya, maka dibutuhkan sebuah kosakata lagi)
Jika masih bingung, Insya Allah kedepan tentang microdata ini akan dibahas lebih detail.
Walaupun memiliki perbedaan syntaks dan perbedaan standar namun microdata dan microformat bisa di-integrasikan secara bersama-sama. Dibawah ini contoh perpaduan Microformat dan Microdata:
Warning Microformat Google Webmaster Rich Snippets
Saya secara pribadi sempat bingung dengan beberapa warning yang ditampilkan saat melakukan pemeriksaan Rich Snippet. Namun warning default yang ditampilkan Tool Rich Snippet biasanya terdiri dari tiga jenis (tidak menutup kemungkinan lebih banyak lagi) warning dan semua itu kesalahan secara default dari microformat blogger (bukan dari microdata):
Warning ini diatas dengan menambahkan kode class='updated published' yang menunjukan waktu diterbitkan dan waktu diupdatenya artikel.
Warning: Missing required field "entry-title"
<h2 class='post-title entry-title'>
Warning diatas diatasi dengan menambahkan entry-title pada class, untuk menunjukan judul artikel.
Situs wiki microformats.org menuliskan beberapa issue untuk para pengguna blogger, diantaranya:
Template baru menggunakan "main" untuk identifikasi global semua artikel (entri)
Template baru menggunakan "post" untuk identifikasi masing-masing artikel blog
Template baru menggunakn "post-title" untuk identifikasi judul artikel
Untuk mengetahui issue baru silahkan kunjungi secara teratur situs wiki microformats.org.
Video Rich Snippet dari Google Webmaster
Video dibawah ini dibahas oleh tim Google Webmaster khusus tentang Rich Snippet. Video-video terbaru akan ditambahkan kemudian.
Introduction to Rich Snippets
Types of Rich Snippets
Rich Snippets - Product Search
Rich Snippets - Reviews
Rich Snippets - Recipe markup
Rich Snippets - Events
Rich Snippets - Breadcrumbs
Rich Snippets - Apps
Rich Snippets - Notifying Google
Rich Snippets - Troubleshooting
When will Rich Snippets become widely available?
Kesimpulan
Artikel diatas mungkin belum memenuhi harapan akan keingintahuan tentang semantic microformat dan microdata. Artikel ini hanya pancingan agar kita jangan telalu cepat menggunakan trik-trik yang dibahas luas oleh pada blogger tanpa tahu tujuannya dan efeknya untuk blog kita. Hati-hati dalam menerapkan kode, script atau tutorial sepintas tanpa penjelasan, karena ketidaktahuan fungsi bisa membuat kita masuk dalam kotak sebagai bagian dari Blogger yang menerapkan Black Hat SEO. Dan Black Hat SEO membuat blog kita dianggap sampah oleh mesin pencari.
Lalu apakah microformat dan microdata adalah bagian dari teknik SEO. Ma'af saya bukan ahli SEO dan tidak tahu tentang SEO, saya menulis artikel ini hanya mengikuti aturan main dan standar yang ada. Blogger Tune-Up masih tetap berkomitmen "Tanpa SEO adalah SEO sebenarnya yang murni tanpa intimidasi". Sampai ketemu pada pembahasan berikutnya. Happy Blogging :)
Bismillah. Alhamdulillah. Bingung dengan judul artikel ini? Saya juga bingung menentukan judul artikel kali ini, namun bahasan materinya tidaklah terlalu rumit dengan catatan bahwa pembaca artikel ini pernah menggunakan Facebook dan Blogger. Kenapa tidak menggunakan judul "Memperbaiki Snippet Deskripsi Blogger pada Facebook"? Atau "Menampilkan Deskripsi dan Gambar Artikel Blog pada Facebook?" dan lain sebagainya. Judul tersebut sepertinya terlalu praktis untuk digunakan dan mesin pencari sudah terlalu bingung dengan artikel-artikel tersebut. Artikel kali ini masih terkait dengan dua artikel sebelumnya yang membahas Integrasi Blogger Facebook. Fokus materi kali ini adalah Open Graph Protocol. Apa Open Graph? Apa hubungan Open Graph dengan Blogger, Facebook, Twitter dan situs jejaring sosial lainnya? Mari kita diskusikan...
Deskripsi
Blog adalah sebuah objek dihadapan jejaring sosial dan jejaring sosial mau tidak mau harus diakui sudah menjadi subjek bagi para pengguna internet didunia maya. Ketika seseorang membuka jejaring sosial maka mereka berharap dapat bertemu dengan teman-teman lama dan teman baru, menemukan ide-ide baru atau menemukan berbagai ilmu baru, untuk itulah saya menempatkan jejaring sosial menjadi sebuah subjek. Artikel yang kita buat pada blog dapat menjadi sebuah objek yang dapat digunakan untuk memperkaya konten jejaring sosial. Blog-blog dengan artikel-artikel menarik seringkali dibagikan via jejaring sosial, dan trafik pengunjung juga cukup signifikan berasal dari para pengguna jejaring sosial. Lalu bagaimana agar sebuah blog dapat terhubung dengan jejaring sosial dan mampu memperkaya konten jejaring sosial? Sederhananya, bagaimana agar blog kita bisa menjadi salah satu objek pada jejaring sosial?
Open Graph Protocol atau Protokol Grafik Terbuka menjadi sebuah standar yang disepakati bersama antar para pengembang jejaring sosial dan digunakan untuk menghubungkan sebuah objek (blog dan lain sebagainya) dengan subjek (jejaring sosial). Open Graph Protocol memungkinkan halaman web untuk menjadi sebuah objek pada Grafik Sosial (Social Graph). Salah satu situs jejaring sosial yang menggunakan Standar Open Graph Protocol adalah Facebook selain Twitter dan Google. Dengan standar Open Graph ini memungkin halaman-halaman blog kita memiliki fungsi dan posisi sama seperti halnya objek-objek lain pada Facebook.
Blog merupakan situs yang berdiri sendiri, Facebook juga demikian merupakan situs yang berdiri sendiri dan Open Graph berada diantara keduanya agar saling berhubungan dan saling berkomunikasi satu sama lain. Open Graph digunakan sebagai protokol standar untuk mengkombinasikan satu sama lain agar menjadi satu bagian, hal ini karena teknologi dan skema yang berbeda diantara para pengembang teknologi. Tidak ada satu teknologi yang menyediakan informasi sangat melimpah dan beragam yang mampu menandingi konsep Sosial Graph dan Open Graph Protocol dikembangkan berdasar pada teknologi Social Graph. Lalu dimana posisi API (Javascript SDK) yang sudah kita buat sesuai dua artikel sebelumnya? Sederhananya; API adalah kendaraan dan Open Graph Protocol adalah jalan penghubung.
Dasar Metadata
Setiap objek digital seharusnya memiliki metadata, bahkan sebuah photo yang kita sebar memalui internet itu memiliki metadata. Metadata berisi informasi tentang objek tersebut. Misal; sebuah photo memiliki informasi tentang; luas area photo, kepadatan pixel, tipe kamera, model kamera, waktu memotret, versi software, posisi objek tersebut diambil dan lain sebagainya. Informasi-informasi yang ada pada photo tersimpan pada metadata.
Untuk mengaktifkan halaman-halaman blog agar menjadi objek grafik (Graph Object) maka kita harus menambahkan metadata dasar pada halaman blog. Open Graph telah menyiapkan metadata yang berdasarkan pada standar protokol RDFa. Untuk menambahkan metadata pada halaman blog, berarti kita harus memasukan tag <meta> pada bagian <head>. Didalam metadata inilah tersimpan informasi tentang blog dan metadata tidak akan ditampilkan pada browser karena metadata layaknya sebuah informasi yang akan diambil dan ditampilkan apabila diakses oleh situs lain.
Proses Pengambilan Metadata
Dibawah ini gambaran proses sederhana ketika Facebook mengambil informasi metadata dari Blog.
Dari gambar diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Ketika pengunjung membuka halaman blog anda dan kemudian melakukan aksi (misal; suka, rekomendasi, berbagi dan lain-lain) melalui aplikasi yang sudah terintegrasi pada blog, maka...
Aplikasi akan mengirimkan aksi tersebut ke Facebook melalui otentikasi akun pengguna, jika pengguna belum melakukan login pada Facebook, maka aplikasi akan memintanya untuk login (dibahas pada artikel sebelumnya).
Facebook kemudian mengambil informasi halaman yang dikirim oleh pengguna melalui metadata yang disediakan pada halaman blog tersebut.
Beberapa saat yang lalu banyak beredar tutorial blog membahas tentang cara memperbaiki deskripsi blog yang tidak muncul pada Facebook, salah satunya membahas dengan cara menambahkan tag <p> pada awal artikel blog. Cara ini jelas bukan cara terbaik dan merupakan metode yang tidak sesuai dengan Social Graph Protocol, walaupun memang berhasil namun hal tersebut tidak sesuai standar dasar metadata.
Standar Metadata Open Graph
Sifat dasar metadata untuk halaman-halaman situs harus sesuai dengan protokol Social Graph. Sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa protokol yang digunakan sebagian besar pengembang jaringan sosial adalah standar protokol Open Graph. Dibawah ini empat sifat Metadata Open Graph yang diperlukan untuk setiap halaman, yaitu:
og:title - Judul objek yang akan ditampilkan dalam grafik (misal; "Tampilkan Deskripsi Blog pada Facebook").
og:type - Ini jenis obyek halaman blog Anda (misal; "article"). Ini tergantung pada jenis yang Anda tentukan, properti lainnya silahkan baca pada halaman dokumentasi Open Graph.
og:image - Sebuah URL gambar yang mewakili objek dalam grafik. URL ini diambil dari halaman blog anda.
og:url - URL Canonical dari objek yang akan digunakan sebagai ID tetap dalam grafik (misal; "http://modification-blog.blogspot.com/metadata-tag.html").
Contoh Metadata Open Graph
Dibawah ini adalah contoh metadata standar Open Graph yang harus ada pada halaman situs, yaitu:
<html prefix='og: http://ogp.me/ns#'> <head> <title>Tampilkan Deskripsi Blog pada Facebook</title> <meta property='og:title' content='Tampilkan Deskripsi Blog pada Facebook'/> <meta property='og:type' content='article'/> <meta property='og:url' content='http://modification-blog.blogspot.com/artikel/metadata-tag.html'/> <meta property='og:image' content='http://modification-blog.blogspot.com/gambar/metadata-tag.jpg'/> ... </head> ... </html>
Metadata ini diambil dari standar Open Graph yang secara global berlaku pada semua pengembang jejaring sosial baik itu Facebook, Twitter maupun Google Plus. Empat sifat dasar diatas adalah standar kesepakatan bersama, sedangkan properti lain adalah bersifat tambahan. Untuk properti lain dari Metadata Open Graph silahkan merujuk kesitus Open Graph.
Metadata Facebook
Setiap situs pasti punya kebijakan sendiri tentang pengunaan metadata, begitu pula dengan Facebook. Situs jejaring sosial ini menambahkan beberapa sifat dasar metadata sebagai hal wajib jika ingin terkoneksi dengan baik. Berikut sifat dasar Metadata Facebook, yaitu:
fb:app_id - Ini berisi ID Aplikasi atau API Key yang sudah kita buat pada artikel sebelumnya (masih ingatkan?).
fb:admins - Berisi ID User atau pengguna. Setiap membuat akun Facebook pasti kita diberikan ID User unik, masukan pada bagian ini.
og:site_name - Nama dari situs yang anda kelola.
og:description - Berisi deskripsi dari halaman situs blog anda.
Dibawah ini adalah contoh metadata standar Facebook yang harus ada pada halaman situs, yaitu:
<html xmls:fb='http://ogp.me/ns/fb#'> <head> <title>Tampilkan Deskripsi Blog pada Facebook</title> <meta property='fb:app_id' content='1234567890'/> <meta property='fb:admins' content='0987654321'/> <meta property='og:site_name' content='Blogger Tune-Up'/> <meta property='og:description' content='Rahasia memperbaiki deskripsi blog yang tidak tampil pada Facebook.'/> ... </head> ... </html>
Metadata diatas adalah rekomendasi Facebook, hal ini berarti tidak bisa ditawar jika blog anda ingin terintegrasi dengan Facebook. Mengenai properti lain silahkan merujuk pada dokumen Pengembang Facebook.
Metadata Twitter
Twitter sebagai salah satu jejaring sosial besar juga tidak mau ketinggalan dengan menyediakan property metadata sendiri, seperti dibawah ini:
name='twitter:card' - Ini berisi informasi tentang situs dan pemilik situs.
name='twitter:site' - Anda harus membuat dulu akun Twitter khusus untuk blog anda (misal; @bloggertuneup), ketika seseorang membagikan melalui jejaring twitter maka properti ini akan otomatis dimasukan.
name='twitter:creator' - Ini berisi informasi alamat akun Twitter author blog (misal; @dedehendriono). Jadi anda harus memiliki akun twitter pribadi dan ketika seseorang membagikan halaman situs maka otomatis properti ini akan dimasukan.
Sedangkah Metadata selanjutnya hampir sama dengan Metadata Open Graph.
Dibawah ini adalah contoh metadata standar Twitter yang harus ada pada halaman situs, yaitu:
<html prefix='og: http://ogp.me/ns#'> <head> <title>Tampilkan Deskripsi Blog pada Facebook</title> <meta name='twitter:card' content='summary'/> <meta name='twitter:site' content='@situsAnda'/> <meta name='twitter:creator' content='@userName'/> <meta name='twitter:url' content='http://modification-blog.blogspot.com/artikel/metadata-tag.html'/> <meta name='twitter:title' content='Tampilkan Deskripsi Blog pada Facebook'/> <meta name='twitter:description' content='Rahasia memperbaiki deskripsi blog yang tidak tampil pada Facebook.'/> <meta name='twitter:image' content='http://modification-blog.blogspot.com/gambar/metadata-tag.jpg'/> ... </head> ... </html>
Metadata diatas adalah rekomendasi Twitter, hal ini berarti tidak bisa ditawar jika blog anda ingin terintegrasi dengan Twitter. Mengenai properti lain silahkan merujuk pada dokumen Pengembang Twitter.
Integrasi Metadata Pada Blogger
Sudah panjang lebar bahasan mengenai metadata, waktunya kita mengintegrasikan metadata pada Blog kita. Bagaimana cara mengintegrasikan metadata pada Blogger? Apakah semua harus dimasukan kedalam metadata Blog? Dibawah ini adalah contoh metadata secara keseluruhan hasil dari penggabungan Open Graph, Facebook dan Twitter yang dimulai dari Twitter dulu, yaitu:
<html prefix='og: http://ogp.me/ns#' xmls:fb='http://ogp.me/ns/fb#'> <head> <title>Tampilkan Deskripsi Blog pada Facebook</title> <!-- Metadata Twitter --> <meta name='twitter:card' content='summary'/> <meta name='twitter:site' content='@situsAnda'/> <meta name='twitter:creator' content='@userName'/> <meta name='twitter:url' content='http://modification-blog.blogspot.com/artikel/metadata-tag.html'/> <meta name='twitter:title' content='Tampilkan Deskripsi Blog pada Facebook'/> <meta name='twitter:description' content='Rahasia memperbaiki deskripsi blog yang tidak tampil pada Facebook.'/> <meta name='twitter:image' content='http://modification-blog.blogspot.com/gambar/metadata-tag.jpg'/> <!-- Metadata Facebook --> <meta property='fb:app_id' content='1234567890'/> <meta property='fb:admins' content='0987654321'/> <meta property='og:site_name' content='Blogger Tune-Up'/> <meta property='og:description' content='Rahasia memperbaiki deskripsi blog yang tidak tampil pada Facebook.'/> <!-- Metadata Open Graph --> <meta property='og:title' content='Tampilkan Deskripsi Blog pada Facebook'/> <meta property='og:type' content='article'/> <meta property='og:url' content='http://modification-blog.blogspot.com/artikel/metadata-tag.html'/> <meta property='og:image' content='http://modification-blog.blogspot.com/gambar/metadata-tag.jpg'/> ... </head> ... </html>
Metadata diatas jika langsung dipasang pada blog akan menampilkan metadata yang kacau balau. Metadata diatas hanyalah contoh.
Metadata Twitter, Facebook dan Open Graph Untuk Blogger
Dibawah ini metadata yang sudah disesuaikan dengan karakter Blogger. Ingat! Metadata ini khusus untuk pengguna Blogspot sedangkan pengguna platform blog yang lain, silahkan sesuai dengan metadata yang sudah dijabarkan diatas.
Sisipkan Document Conformance dibawah ini (seperti sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya) pada tag <html>:
Beberapa blog bisa saja bermasalah saat diuji metadata. Masalah yang sering ditemukan adalah:
Deskripsi Blog tidak tampil - Ini bukan masalah pada metadata diatas, namun pada meta deskripsi Blogger yang belum terintegrasi pada Blog anda. Ini akan dibahas pada artikel berikutnya.
Gambar muncul namun ada peringatan - Ini masalah internal pada Blogger yang hanya memberikan gambar thumbnail yang ter-crop pada ukuran 72x72 pixel, sedangkah Facebook memiliki standar ukuran minimal gambar yaitu 200x200 pixel. Mungkin ada yang bisa memecahkan?
Mencari ID Facebook User
Tadinya saya mengira semua sudah tahu ID Facebooknya masing-masing, ternyata ada juga yang kesulitan. Untuk yang kesulitan menemukan ID Facebook-nya, silahkan gunakan tools yang sudah saya buat. Cukup mudah, misal; saya mempunyai URL Facebook https://www.facebook.com/dede.hendriono, ambil namanya saja yaitu dede.hendriono kemudian masukan kedalam form input dan klik Submit. Halaman baru akan terbuka yang berisi informasi cukup lengkap tentang anda.
Akhirnya selesai juga menulis tentang Metadata. Lalu bagaimana dengan Google Plus? Kita tidak usah bingung dengan Google Plus karena Blogger merupakan bagian dari Perusahaan Google sudah jelas hal ini pasti diperhatikan tanpa perlu penambahan kode secara manual. Lalu apakah ini bagian dari teknik SEO? dan Apakah ini mempengaruhi SERP? Saya bukan ahli SEO, jadi tidak tahu perkara demikian. Saya menulis tentang artikel diatas hanya untuk mengikuti standar-standar yang disepakati bersama, dan tidak ada hubungan dengan pembahasan SEO. Sampai hari ini Blogger Tune-Up masih memegang prinsip "Tanpa SEO adalah SEO sebenarnya yang murni tanpa intimidasi" Sampai ketemu pada pembahasan berikutnya. Selamat mencoba dan semoga berhasil. Happy Blogging :)